A.
Pengertian kristen katolik
Agama kristen termasuk salah satu agama samawi
yang dewasa ini merupakan agama resmi yang tersebar di eropa dan amerika. Agama
ini dinamakan agama kristen disebabkan karena di ambil dari nama pembawaanya
Yesus Kristus, gelar kehormatan keagamaan buat Nabi Isa as, menurut kepercayaan
agam ini. Selain dari itu besar kemungkinan agama ini agama kristen sesuai
dengan keterangan kitab kisah Rasul-rasul fasal 11 ayat 26 yang berbunyi:
pengikut-pengikut yesus mula-mula disebut Orang Kristen” ialah di Antiochia di
zaman paulus mengajar disana. Ketika itu yesus sudah tidak lagi menjadi
pengikutnya. Oleh kkarena itu penduduk Antiochia lalu menyebut paulus dan
pengikut-pengikutnya dengan sebutan kristen.
Kata
Katolik berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “untuk umum”. Kalimat ini
terbagi dalam dua suku kata yaitu: “Cathos’ yang berarti ‘untuk’ clan “Lichus”
yang berarti umum’. Cathoslichus berarti untuk umum atau universal. Kata ini
untuk pertama kalinya ditemukan dalam tulisan Ignatius dari Antiokia
(Antkhiocia) yaitu surat yang dikirim kepda jemaat-jemaatnya di Smirna. Dalam
terminologi Kristen/Katolik, kata ini dipergunakan untuk beberapa arti sebagai
berikut:
1.
Gereja yang universal, sebagai unsur pembeda dengan Gereja-Gereja lokal.
2.
Gereja yang benar, sebagai pembeda dengan aliran skimastik
3. Bagi penulis sejarah , hal ini
dipakai untuk menunjuk kepada Gereja sebelum perpecahan antara Gereja Barat
dengan Gereja Timur pada tahun 1054 M.
4.
Semenjak munculnya gerekan reformasi yang dipimpin oleh Marthinus Luther,
Gereja Barat memakai kata ini untuk nama dirinya.
Agama katolik untuk pertama kalinya masuk ke
indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di sumatra utara.fakta ini ditegaskan
pertama kali oleh (Alm) prfesor Dr.sucipto wirjosuprapto.untuk mengerti fakta
ini diperlukan penelitian dan rentetan berita dan kesaksian yang tersebar dalam
jangka waktu dan tempat yang lebih luas.berita tersebut dapat dibaca dalam
sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah shaykh abu salih al-armini yang
menulis buku “daftar berita-berita tentang gereja dan pertapaan dari provinsi
mesir dan tanah-tanah diluarnya “.yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181
pertapaan serani yang tersebar dimesir, nubia, abbessinia, afrika barat,
spanyol, arabia, india dan indonesia.
B.
Sejarah kristen katolik
Dasar institusional Gereja Katolik Roma adalah pribadi
dan ajaran-ajaran Yesus Kristus (lahir 10-8 SM di Betlehem, wafat sekitar 30
Masehi di Yerusalem) seperti yang tercantum dalam keempat Injil karya Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes. Injil-Injil tersebut menggambarkan Yesus sebagai
seorang tukang kayu Yahudi dari daerah Galilea, yang adalah tokoh yang
dijanjikan, Sang Mesias atau yang diurapi (Christos dalam Bahasa Yunani,
asal-muasal gelar Yesus Kristus), dan Putera Allah, sebagai penggenapan
nubuat Perjanjian Lama. Oleh karena itu Kristen memandang dirinya sebagai
kelanjutan dari Yudaisme, serta memandang Allah umat
Kristiani dan Allah umat Yahudi sebagai pribadi yang satu dan sama. Gereja
adalah jemaat yang sama dengan yang dahulu didirikan oleh Yesus Kristus dan
berkelanjutan sampai sekarang berkat kontinuitas sejarah melalui sesuatu yang
disebut suksesi apostolik tak-terputus yang dianggap
berawal dari pimpinan para rasul, Simon Petrus dan oleh karena itu pula
dianggap oleh umat Katolik berawal dari Kristus sendiri.
Menurut keempat Injil, ketika Yesus berusia tiga puluh
tahun, dia meninggalkan kota Nazaret dan memulai sebuah pelayanan dakwah dan
mukjizat kesembuhan. Dalam dakwahnya, dia menyerukan pertobatan, memperkenalkan
Allah sebagai Bapa yang pengasih dan pengampun. Dia juga mengimbau orang-orang
untuk meneladani kebaikan dan kasih Allah pada segala makhluk. Dia menarik
beberapa orang yang menganggapnya sebagai seorang Rabi dan yang pada
beberapa kasus meragukan apakah benar Dialah Sang Al-Masih itu. Dia,
bagaimanapun, membangkitkan oposisi dari pimpinan dan otoritas religius Yahudi.
Mereka menilai ajaran-ajarannya berbahaya bagi doktrin dan praktik Yahudi
tradisional, serta merasa bahwa pernyataan-pernyataanNya mengenai identitas
pribadiNya merupakan hujat.
Injil-Injil merinci hari-hari terakhir Yesus, ketika,
kemungkinan besar pada usia tiga puluhan pertengahan, Yesus ditangkap oleh Sanhedrin
di Yerusalem
dan didakwa melakukan hujat. Di hadapan sidang Sanhedrin, Dia menyatakan diri
sebagai Al-Masih.
Sanhedrin kemudian mempersuasi otoritas Kekaisaran Romawi, yang memerintah
kawasan itu sebagai Provinsi
Iudaea, untuk menjatuhiNya hukuman mati; yang oleh karena itu, Dia
dicambuk, dipukul, dan disalibkan. Sengsara Kristus diriwayatkan
kembali dalam Injil-Injil, menuturkan kejadian-kejadian pada hari Jumat Agung
(dimulai pada saat yang sekarang diaanggap sebagai waktu petang hari Kamis),
yang berlangsung hingga hari Paskah, tatkala, menurut Kitab Perjanjian
Baru, Yesus bangkit dari kematian dan menampakkan diri kepada
murid-muridNya. Menurut perhitungannya sendiri, Gereja dimulai pada hari
pertama Pentakosta
ketika Roh Kudus
turun ke atas para rasul dan para murid di dalam Ruang Atas.
Sebelumnya Yesus telah mengatakan bahwa Dia akan
mempercayakan kepada Simon Petrus kunci-kunci Kerajaan Surga setelah menyebutnya
diilhami oleh Allah Bapa bahwa di atas "batu
karang" (Bahasa Latin : Petrus, Bahasa Yunani
Petros, Bahasa Aram Kefa) Petrus, Yesus akam
mendirikan GerejaNya.
Tiga pertanyaan
Yesus dan 3 kali perintah untuk menggembalakan domba-domba sebagai proses
pemulihan bagi Petrus, yang telah menyangkal Kristus. Bandingkan jumlah
pertanyaan dengan jumlah penyangkalan yang dilakukan oleh Petrus. Cyprian
mengutip ayat di mana Yesus memandang para rasul yang meninggalkan dirinya
sebagai "orang-orang upahan". Non-Katolik memandang pemulihan ini
perlu bagi Petrus sekaitan dengan pernyataan Yesus berikut:
Matius 10:33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku
juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
Dengan demikian dipandang jika Petrus tidak dipulihkan, bagaimana
jatuhnya wibawa Petrus dibandingkan rasul-rasul lainnya, jika Petrus
diperhadapkan pada pernyataan Yesus di atas.
Berdasarkan ayat-ayat Kitab Suci inilah Gereja Katolik Roma percaya
bahwa Paus adalah penerus Santo Petrus dan pimpinan
tunggal dari segenap Gereja di atas bumi. Doktrin-doktrin otoritas kepausan dan
Primasi Pontif Romawi
terus menjadi sumber kontroversi antara Gereja Katolik Roma dan denominasi-denominasi
Gereja Kristiani lainnya.
C.
Ajaran dalam kristen katolik
Walaupun
ibadah ada di dalam setiap agama, namun dalam ibadahlah nampak perbedaan antara
agama. Dalam perspektif agama katolik, ibadah dipandang sebagai pertemuan
antara Allah dan manusia, sebagai ungkapan ketaqwaan dan saling mengukuhkan
dalam iman. Biasanya dalam ibadah Katolik dipakai simbol-simbol atau tanda yang
khusus, karena baik untuk pengungkapan iman maupun untuk tanda kehadiran Allah,
pemakaian bahasa atau ekspresi yang biasa dianggap kurang memadahi. Karena
misteri Allah dan penyelamatanNya hanya dapat ditunjuk dengan tanda-tanda,
tidak pernah dapat dirumuskan atau diungkapkan secara penuh oleh manusia.
Ibadah
adalah kegiatan manusia yang beragama, lalu pertanyaanya mengapa perlu ibadah
dalam hidup beragama? Yang pokok dalam agama adalah sikap batin, namun untuk
mewujudnyatakan iman perlu pengungkapan yang nyata lewat tata cara ibadah.
Gereja Katolik mengungkapkan imannya melalui perayaan-perayaan liturgi.Untuk membentuk
hidup yang saleh bagi umat, diperlukan berbagai bentuk ibadah. Tidak akan ada
agama tanpa iman dan tidak ada ibadah tanpa agama.
- Macam-macam
ibadah dalam gereja katolik
Secara garis besar dalam agama
katolik ibadah digolongkan dalam 2 bagian besar.
a. Ibadah rohani
Yang dimaksudkan dengan
ibadah rohani adalah setiap ibadah yang dilakukan dalam Roh oleh setiap orang
Katolik. Dalam urapan Roh, seluruh hidup umat Katolik dapat dijadikan satu
ibadah rohani. Doa dan ibadat merupakan salah satu tugas Gereja untuk
menguduskan umatnya, oleh karena itu Gereja bertekun dalam doa, memuji tuhan,
dan mempersembahkan diri sebagai kurban yang hidup, suci dan berkenan kepada
tuhan.
1) Doa
a)
Arti doa
1.
Berbicara dengan tuhan.
2.
Ungkapan imam secara pribadi dan sama-sama.
b)
Fungsi doa
1.
Mengkomunikasikan dan mempersatukan diri dengan Tuhan.
2.
Mengungkapkan cinta, kepercayaan dan harapan kita dengan Tuhan.
c)
Macam- macam doa
1. Doa
permohonan
2. Doa
syukur
3. Doa
pujian
d) Syarat
doa yang baik
1.
Berdoa dengan hati.
2.
Doa yang berakar dan bertolak dari pengalaman hidup
3.
Diucapkan dengan rendah hati
4.
Dengan sederhana dan jujur.
2)
Perayaan Sakramen
Kata
sakramen berasal dari bahasa latin sacramentum, yaitu hal-hal yang berkaitan
dengan yang kudus atau ilahi.sakremen juga berati tanda,lambang atau simbol
keselamatan Allah yang diberikan kepada manusia.Sakramen biasanya diungkapkan
dengan kata-kata dan tindakan. Maka sakramen dalam Gereja Katolik mengandung 2
(dua) unsur hakiki yaitu:
1.
Forma artinya kata-kata yang menjelaskan peristiwa ilahi.
2.
Materia artinya atau tindakan tertentu yang kelihatan.
b)
Fungsi/makna Sakramen
1.
Mengungkapkan karya tuhan yang menyelamatkan
2.
Meningkatkan dan menjamin mutu hidup sebagai orang kristiani.
c)
Jenis-jenis sakremen,yaitu:
1.
Sakremen baptis
2.
Sakremen ekaristi
3.
Sakremen tobat
4.
Sakremen krisma
5.
Sakremen perkwinan
6.
Sakremen perminyakan susi
7.
Sakremen Imamat.
3) Perayaan sakramentali
a)
Arti sakramentali
Tindakan liturgi dengan mengadakan
tanda-tanda suc yang diperoleh melalui doa-da permohonan.
b)
Jenis-jenis peayaan sakramentali
Pemberkatan orang,benda/barang
rohani, tempat, makanan dan sebagainya.
4)
Devosi
a)
Arti Devosi
Devosi bukanlah liturgi. Devosi
adalah suatu sikap bakti yang berupa penyerahan seluruh pribadi kepada Allah
dan kehendak-Nya sebagai perwujudan cinta kasih, atau yang lebih lazim: devosi
adalah kebaktian khusus kepada berbagai misteri iman yang dikaitkan dengan
pribadi tertentu.
b)
Jenis Devosi
1.
Devosi kepada sengsara yesus,
2.
Devosi kepada Hati Yesus,
3.
Devosi kepada Sakramen Mahakudus,
4.
Devosi kepada Maria,
5.
Ziarah.
c)
Tujuan Devosi
1.
menggairahkan iman dan kasih kepada Allah,
2.
mengantar umat pada penghayatan iman yang benar akan misteri karya keselamatan
Allah dalam Yesus Kristus,
3. mengungkapkan
dan meneguhkan iman terhadap salah satu kebenaran misteri iman,
4.
memperoleh buah-buah rohani.
D. Moral
dasar agama katolik
Pedoma menyangkut
tingkah laku pada umumnya disebut moral dasar. Pedoma itu sendiri dari pedoman
yang bersifat subyektif dan batiniah, yang biasanya di sebut moral hati, serta pedoman
yang bersifat obyektif da lahiriyah, yang biasanya disebut norma-norma moral.
Pimpinan
gereja dan paara ahli moral katolik selalu menekankan pentingnya suara hati.
Walaudisadari bahwa suara hati tidak selalu benar secara obyektif, mereka
menegaskan bahwa secara umum suara hati layak ditaati, kecuali bila suara hati
itu sudah jelas tersesat,
karena”pemiliknya” tidak perah mendegarkannya, ata karea latar belakang
pendidikan yang salah Ajaran ini
ditegaskan lagi, misalnya oleh para uskup sedunia dalam pertemuan mereka di
vatikan pada tahun 1962-1965.
Pimpinan
gereja dan para ahli moral katolik juga selalu menekankan pentingnya
norma-norma moral. Selama abad2 pertengahan, terutama karena pengaruh filsafat
dan teologi agstinus pada abad ke-5 serta filsafat Dan teologi thomas aquinas
pada abad ke-13, norma-norma moral di lingkungan katolik cenderung dirumuskan
berdasarkan argumentasi yang rasional. Akibatnya moral katolik menjadi hampir sama
dengan moral kelompok lainnya.
Barulah
sejak abad ke-20, moral dasar katolik di pengaruhi lagi oleh kitab suci, terutama
kitab-kitab perjanjian baru. Sejak tahun 1920, misalnya, hidup secara katolik
di mengerti sebagai hidup ”mengikuti jejak kristus”. Dalam pemahaman katolik
seperti itu, perilaku yang baik dimengerti sebagai prilaku yang sesuai dengan
teladan maupun ajaran kristus. Norma moral yang utama adalah kisah kepada allah
dan sesama, seperti diajarkan dan diwujudkan oleh kristus sendiri. Ajaran tersebut,
misalnya, tampak dalam khotbah yesus di atas bukit, yang termuat dalam injil
matius bab 5-7, yang cukup di kenal oleh umat katolik.